Kamis, 01 Agustus 2019

ALASAN KENAPA KORUPSI SEMAKIN MENJADI DI INDONESIA


Indonesia mendapatkan predikat negara sangat korup. Berkaca dari hal ini sebenarnya bangsa Indonesia harus malu. Kenapa negara yang hebat ini justru terus di gerogoti manusia-manusia korup yang hidup untuk memenuhi kantongnya sendiri.
Sudah sejak lama Indonesia mencanangkan gerakan anti korupsi. Bahkan di kurikulum sekolah pun ditanamkan budaya anti korupsi. Namun nyatanya tak ada perubahan besar. Dari tahun ke tahun masih saja ada korupsi yang nilainya sangat fantastis. Lantas kenapa korupsi ini tidak pernah bisa hilang dari Indonesia ?

Korupsi Sudah Mengakar dan Menjadi Budaya Bagi Para Pejabat


Korupsi di Indonesia sejatinya sudah mengakar dengan kuat. Bahkan sebelum kata korupsi atau KKN jadi tenar saat Pak Soeharto lengser, korupsi sudah hidup dan membumi di Indonesia. Dari setiap pergantian pemimpin di negara kita korupsi bukan hilang, malah semakin tumbuh subur. Motifnya adalah sama. Memperkaya diri dan ingin mendapatkan kekuasaan yang setinggi-tingginya. Akhirnya perang pun tak bisa dihindarkan. Bahkan saat ini menjadi trend, dimana sering terjadi koruptor kena operasi tangkap tangan oleh KPK. 

Tidak Ada Hukuman yang Berat Dan Mematikan Serta Dapat Membuat Para Koruptor Atau Orang Yang Mau Korupsi Takut.

Wacana terkait adanya hukuman mati bagi koruptor pernah digulirkan di Indonesia. Namun hal ini tidak pernah terjadi sampai sekarang. Alasannya adalah hukuman mati bagi koruptor dianggap tidak efektif. Meski demikian, jika hukuman ini tidak dilakukan. Maka koruptor akan semakin merejalela. Mereka akan terus mengeruk uang rakyat untuk kesenangannya sendiri. Akhirnya negara merugi dan rakyat tak mendapatkan apa yang harusnya mereka dapatkan dari pemerintah.
China telah melakukan hukuman mati bagi semua pejabat atau siapa saja yang bersalah. Hal ini menyebabkan banyak orang di sana takut untuk menjadi tikus got. Berbeda dengan Indonesia. Orang yang ditangkap dengan dugaan korupsi pun masih bisa tersenyum pada media. Bahkan banyak dari koruptor yang di hormati oleh lingkungan dan masyarakatnya. Contohnya Bupati Kudus (M. Tamzil) yang pernah ditangkap dan di penjara karena kasus korupsi, tapi setelah keluar dari penjara, beliau masih dipilih lagi sebagai bupati kudus. Dan kini bupati kudus tersebut tertangkap lagi dalam kasus korupsi oleh KPK. Mereka terlihat biasa dan tidak memiliki rasa bersalah. Coba jika mereka mendengar bahwa hukuman “dor” akan diterima. Pasti akan menangis untuk meminta maaf.

Korupsi Merupakan Sistem yang Kuat

Korupsi di Indonesia bukan hanya dilakukan oleh individu saja. Barangkali mereka memang ditangkap sendirian, namun di balik itu ada sebuah sistem yang kuat. Ia memiliki banyak sekali backing orang kuat hingga membuatnya mampu melakukan korupsi dengan skala yang sangat besar. Selain itu mereka juga bekerja dengan sangat rapi hingga ada pihak yang ditunjuk sebagai eksekutor dan juga pihak yang rela mengorbankan tubuhnya demi menyelamatkan koruptor alias tikus got.
Artinya jika ketahuan mereka rela ditangkap dan membisu jika diinterogasi. Dengan begitu akar dari sistem ini akan tetap kokoh. Anggap orang yang ditangkap sebuah adalah sebuah cabang. Satu patah maka akan tetap ada cabang lainnya. Jika penegak hukum mampu menangkap akar dari sistem ini maka korupsi di Indonesia bisa ditanggulangi dengan baik.
Sayangnya pihak penegak hukum pun ada yang terjerat kasus korupsi. Lantas masyarakat harus percaya kepada siapa untuk penegakan hukum di Indonesia ?

Upaya dari Pemerintah Untuk Memberantas Korupsi Baru Sekedar Himbauan Dan Ancaman.

Kita bisa melihat jika pemerintah tidak begitu memerhatikan masalah korupsi. Bahkan lembaga yang dipercaya memberantas korupsi dibiarkan hancur. Sebut saja KPK yang beberapa waktu lalu dibiarkan saja dirusak oleh pihak berkepentingan bahkan salah satu dari penyidik KPK harus kehilangan sebelah matanya, karena berperang lawan korupsi. Dan kasus novel hingga saat ini belum tuntas. Semua ini akibat dari begitu kuatnya jaringan atau akar yang di bentuk oleh koruptor. Dugaan korupsi yang dilontarkan KPK seakan jadi boomerang bagi mereka sendiri. 
Jadi alangkah baiknya untuk saat ini jika benar-benar korupsi ingin di hilangkan, sebaiknya pemerintah membuat suatu regulasi yang dapat memberi atau menambah kekuatan kepada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi, juga memberikan pencegahan dini agar tidak terjadi lagi penyelewengan atau dana APBD atau APBN yang di korupsi oleh pejabat. Juga memberi hukuman yang sangat berat kepada para koruptor seperti Hukuman Mati, Hukuman Seumur Hidup serta di buang ke pulau yang terpencil. Sehingga para pejabat yang akan atau mau melakukan korupsi akan berpikir 100 kali untuk melakukannya.
Saya baru-baru ini membaca sebuah berita online dan saya sangat tertarik dengan berita tersebut, dimana telah terjadi suatu kerjasama atau penanda tanganan MOU antar Gubernur Papua Barat dengan KPK, Itu menandakan bahwa dari wilayah paling timur Indonesia dimana Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan sebagai kepala pemerintahan dan orang nomor 1 di Propinsi Papua Barat telah mempunyai janji dan tekad untuk mengurangi atau memberantas korupsi di wilayahnya. 
Hal ini harus di apresiasi dan semoga bisa di ikuti oleh seluruh Bupati dan walikota se Papua Barat, sehingga wilayah Papua Barat menjadi icon atau contoh dalam hal mencegah atau memberantas korupsi Indonesia.
Salam Hormat
Rudi Karetji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Korupsi Menjadi Jalan Pintas Untuk Mendapatkan dan Mempertahankan Kekuasaan

Korupsi sedang naik daun sudah tentu bersama dua kembaran nya yaitu kolusi dan nepotisme. Korupsi, kolusi, dan nepotisme di negeri ini telah...